Merindu

Sudah 2 tahun aku tidak menulis di blog ini. Maklum, padatnya kegiatan dan prioritas yang ku jalani. 


Aku ingin bercerita dengan diriku sendiri.

Aku mengenal sosok laki-laki,namanya X. Aku mengenal baik melalui aplikasi dating yang sedang viral. Tujuanku bermain aplikasi ini dari awal cuma iseng-iseng, tidak sungguh-sungguh untuk mencari jodoh. Namun,sesuatu yang di-iseng-kan ternyata berujung serius. 

Laki-laki ini menyatakan niatnya untuk serius denganku. Dari awal dia konsisten untuk mendekatiku, agar bisa memperistri diriku. 

Aku kaget, karena aku sama sekali belum ada niat ke jenjang serius. Laki-laki ini justru dengan sabar dan telaten menanti kesiapanku serta konsisten mengajak menikah. 

Ya, bagi ku dia adalah lelaki yang membuatku nyaman. Nyaman ketika ngobrol, menyelesaikan masalah, dan peduli dengan diriku. 

Namun,Tuhan berkata lain. Niat dia yang begitu baik untuk bisa hidup bersama denganku, ternyata tidak mengantongi restu dari orang tuaku. Kedua orang tuaku sama-sama menolak keras hubungan kita. 

Aku pun bingung dan dilema.Sebab, ancaman dari mulut ibuku sangat membuatku takut. Sedangkan aku benar-benar nyaman dengan lelaki ini. 

Yeah, aku yang terlalu penakut dan belum siap berjuang, akhirnya mengakhiri hubungan dengannya. Tentu saja, dia sedih, apalagi diriku. Awalnya hubungan kami putus nyambung, ya kalian tau siapa yang memutuskan, tentu aku. Dan siapa yang ngajak balikan, selalu dia. 

Aku ga sampai hati melihat perjuangan dia untuk terus menjaga hubungan ini. Tapi, ini adalah pilihan sulit yang harus aku pilih. Meski mengecewakan diriku dan tentu saja dirinya. 

Tidak hanya orang tuaku yang tidak merestui hubungan kita, mulai dari sahabat, keluarga, bahkan ibu kos dan uti tidak merestui hubungan ini.Namun, anehnya semakin mereka tidak merestui karena alasan 'setara' dan ekonomi, semakin membuatku makin jatuh cinta dan merasa ingin terus bersamanya. 

 Lagi, dan lagi, aku memutuskan hubungan dengannya, dan memilih memulai hubungan baru dengan lelaki lain, pilihan orang tuaku. 

 Laki-laki ini tak kalah serius dengan si X, dia mengutarakan niatnya juga untuk menikah denganku. Bahkan dia berjuang dari rumahnya (Jember) ke Banyuwangi bolak-balik demi membuktikan kalo dia serius denganku. 

 Hal ini membuatku dilema, sebab hatiku baru saja patah hati, tapi datang laki-laki baru hendak mengisi serpihan hati ini. 

 Ya Tuhan, hamba serahkan pada-Mu..

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW FILM: KAFIR-BERSEKUTU DENGAN SETAN (2018)

Aku Ingin Sembuh Dari Lelah Mental

Prestasi!